Blog PKKMB Nurus Saadah_22102316 2 September 2022
Tubuh memiliki kandungan air sebanyak 55–80 persen dari total berat badan. Air dalam tubuh berperan untuk membantu kerja sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran dan racun dari dalam tubuh, menjaga suhu tubuh, dan melumasi sendi.
Dehidrasi sering kali dianggap sebagai rasa haus biasa. Padahal, jika tidak diatasi dengan baik, dehidrasi bisa berkembang menjadi lebih serius, seperti hipovolemia. Pada hipovolemia, air dalam aliran darah ditarik keluar oleh jaringan tubuh sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan cairan. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan syok dan mengancam nyawa.
Gejala dan Penyebab Dehidrasi
Beberapa tanda awal seseorang mengalami dehidrasi adalah haus, mulut dan kulit kering, jarang buang air kecil, serta urine yang berwarna lebih gelap dan berbau lebih kuat Sedangkan gejala awal dehidrasi pada bayi antara lain sedikit atau tidak keluarnya air mata ketika menangis, mulut kering, dan popok tetap kering setelah beberapa jam.
Salah satu kondisi yang berisiko menyebabkan dehidrasi adalah diare. Selain itu, dehidrasi juga dapat terjadi saat seseorang muntah, berkemih secara berlebihan akibat menderita penyakit, atau berkeringat berlebihan akibat berolahraga di cuaca panas.
Pengobatan dan Pencegahan Dehidrasi
Dehidrasi ringan bisa diatasi dengan banyak minum, baik itu air putih, air mineral, jus buah yang diencerkan, maupun infused water. Penderita juga dapat mengonsumsi berbagai pilihan makanan untuk mengatasi dehidrasi. Sementara pada penderita dehidrasi berat, penanganan harus diberikan di rumah sakit.
Sehingga dehidrasi pun dapat dicegah dengan menjaga asupan cairan, terutama bila mengalami muntah, diare, atau berkeringat berlebihan, baik setelah melakukan aktivitas berat maupun akibat cuaca panas.
Komentar
Posting Komentar